Saat Anda merasakan adanya yang tidak beres pada tubuh, Anda mungkin akan langsung memeriksakan diri ke rumah sakit. Apalagi jika Anda memiliki asuransi My Protection rawat jalan yang masih aktif dan bisa digunakan untuk menanggung biaya pengobatan atas keluhan tersebut. Namun, bagaimana jika ternyata Anda tiba-tiba justru diminta rawat inap untuk observasi lebih lanjut atas keluhan tersebut? Pasti sangat mengejutkan dan mungkin Anda belum mempersiapkan diri akan hal tersebut.
Memang, biaya bukan masalah karena akan ditanggung oleh asuransi. Meskipun begitu memutuskan untuk dirawat inap bukan hal yang mudah karena perawatan ini jauh berbeda dengan rawat jalan. Dan berikut ini adalah beberapa perbedaannya:
- Jenis perawatan
Rawat jalan artinya Anda hanya datang ke rumah sakit untuk diperiksa dan kemudian dokter akan memberikan resep yang dapat dikonsumsi di rumah berdasarkan hasil analisa. Sementara rawat inap artinya Anda harus tetap tinggal di rumah sakit di kamar yang telah disediakan sesuai dengan kelas yang Anda pilih.Segala jenis perawatan akan diatur oleh tim medis (dokter dan suster yang menangani Anda). Dari mulai waktu konsumsi obat, cek tekanan darah dan suhu tubuh, suntik obat melalui infus, dan berbagai tindakan perawatan lain sesuai kebutuhan.
- Biaya yang ditanggung
Salah satu perbedaan yang cukup menonjol di antara rawat inap dan rawat jalan adalah biaya yang ditanggung. Biaya opname atau rawat inap pastinya lebih besar mengingat pasien akan mendapat fasilitas dan layanan dari rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Seperti kamar, obat khusus yang dimasukkan dalam infus, cairan infus, dan sebagainya. Sementara pasien rawat jalan hanya akan membayar jasa dokter dan resep obat yang harus ditebus, serta biaya tindakan juga laboratorium jika adanya tindakan tersebut. Faktor ini pula yang membuat sebagian besar pasien tak mampu lebih memilih rawat jalan.
- Tingkat risiko penyakit
Pada beberapa jenis penyakit, ada yang masih bisa ditangani menggunakan obat sehingga aman jika tetap melakukan rawat jalan. Namun, jika kondisi pasien dianggap berisiko atau membutuhkan penanganan intensif, maka rawat inap akan menjadi hal yang harus dilakukan. Ketika dokter memutuskan Anda harus rawat inap, secara psikologis Anda pasti merasa bahwa ada suatu penyakit yang serius pada tubuh Anda.
Memang rawat inap bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh setiap orang dan bukan hal yang wajib. Artinya Anda masih bisa menolak keputusan dokter untuk raawat inap dengan membuat surat pernyataan penolakan rawat inap. Namun, ketika dokter Anda sudah memutuskan hal tersebut ada baiknya jika Anda mengikutinya. Sebab dokter pasti memiliki pertimbangan penting sebelum memutuskan seseorang harus rawat inap. Bukankah lebih baik jika penyakit diketahui sesegera mungkin sehingga dapat cepat diatasi daripada terlambat?