Mengenal Penyebab dan Gejala Gangguan Bipolar

Bipolar atau manik depresif merupakan gangguan jiwa yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Orang dengan gangguan bipolar yang sebelumnya merasa sangat bahagia tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa.

Perubahan suasana hati yang tiba-tiba ini akan memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir penderita. Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup. Gangguan jiwa ini memang tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, gejalanya bisa dikelola dengan melalui terapi atau pengobatan.

Apa Saja Penyebab Bipolar?

  1. Faktor Genetik

Jika orang tua atau saudara Anda mempunyai riwayat bipolar, kemungkinan besar Anda mengalami kondisi tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang yang memiliki gangguan bipolar dalam riwayat keluarga mereka sering tidak menyadarinya.

  1. Faktor Biologis

Selain faktor genetik, penyebab lain dari bipolar ialah faktor biologis, yaitu struktur otak, dalam hal ini dapat mempengaruhi resiko gangguan mental. Kelainan pada struktur atau fungsi otak a akan meningkatkan resiko terkena gangguan kesehatan mental secara umum.

  1. Faktor Lingkungan

Selain kesehatan fisik yang dapat membuat Anda menderita gangguan bipolar, ada juga beberapa faktor lingkungan dan kombinasinya yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit dan berkontribusi pada perkembangan gangguan bipolar.

Gejala Bipolar

Gejala Bipolar berbeda dari kegembiraan normal. Pasien yang berada dalam keadaan bipolar biasanya memiliki energi yang berlebihan dan cenderung berperilaku destruktif, serta akan mengganggu orang lain. Beberapa gejala bipolar meliputi:

  • Sulit untuk tidur.
  • Terlihat terlalu percaya diri.
  • Berbicara lebih cepat dari biasanya dan topiknya mudah diubah.
  • Terlihat mencolok dan cenderung menghamburkan uang.
  • Sulit untuk berkonsentrasi.
  • Tampak gelisah dan lebih mudah marah pada orang lain.
  • Sering membuat keputusan yang mengejutkan.
  • Bisa disertai dengan keyakinan yang salah (delusi), misalnya merasa bahwa dia adalah orang yang paling hebat di dunia

Bisa disebut kondisi bipolar jika gejala di atas berlangsung setidaknya selama empat hari. Kemudian, jika seseorang dengan gangguan bipolar mengalami masa depresi, penderitanya akan tampak mengalami kesedihan yang luar biasa tanpa alasan yang jelas.

Tahap depresi sangat berbeda dari kesedihan biasa. Saat tertekan, kondisi sedih dapat menyebabkan penderita tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dan ini terjadi selama hampir dua minggu.

Bagi Anda yg ingin mengetahui info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi website Suara.com.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *