Kebangkitan kasus virus corona meningkatkan kekhawatiranpertumbuhan permintaan bahan bakar bisa terhenti, harga minyak mentah pun turun. Pada akhir perdaganganJumat (3/7/2020) atau Sabtu (4/7/2020) pagi Waktu Indonesia Barat diketahui penurunan tercatat di bawah 43 dolar AS (setara Rp 623.930) per barel Namun, minyak mentah masih menuju kenaikan mingguan karena pasokan yang lebih rendah dan tanda tanda pemulihan ekonomi lebih luas.
Minyak mentah berjangka Brent turun 38 sen atau 0,9 persen, menjadi 42,76 dolar AS per barel pada pukul 16.03 GMT dan jenis West Texas Intermediate(WTI) turun 44 sen atau 1,1 persen menjadi 40,21 dolar AS per barel. Perdagangan AS menjadi berkurang karena tidak ada perdagangan reguler untuk minyak berjangka pada Jumat (3/7/2020) terkait liburan Hari Kemerdekaan. Amerika Serikat melaporkan lebih dari 55.000 kasus baru Covid 19 pada pada Kamis, sebuah rekor harian baru global untuk pandemi.
Meningkatnya kasus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di AS, yang melonjak pada Juni, dapat mengalami kemunduran lagi. "Jika tren ini berlanjut, permintaan minyak di wilayah ini berisiko," kataLouise Dickson dari Rystad Energy. "Rebound ekonomi AS yang rapuh berisiko dibatalkan oleh lonjakanterbaru dalam infeksi baru,"kata Stephen Brennock dari broker minyak PVM.
Kedua acuan kontrak naik lebih dari dua persen pada Kamis didukung oleh angka pekerjaan AS untuk Juni yang kuat dan penurunan persediaan minyak mentah AS. Brent masih di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar empat persen. Tanda tanda pemulihan ekonomi dan penurunan pasokan setelah pemangkasan pasokan oleh Organisasi Negara negara Pengekspor Minyak dan sekutu, yang dikenal sebagai OPEC+, telah membantu Brent naik lebih dari dua kali lipat dari level terendah, di bawah 16 dolar AS yang tercapai pada April. Meningkatkan harapan pemulihan, survei swasta menunjukkan pada Jumat, sektor jasa China berkembang pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Juni. Produksi minyak OPEC turun ke level terendah dalam beberapa dekade pada Juni dan produksi Rusia turun mendekati target OPEC+.
JBC Energy dalam sebuah laporan menyatakan pengajuan kebangkrutan pionir minyak serpih AS, Chesapeake Energy, juga mendukung harga dan meningkatkan harapan produksi akan menurun. Permintaan bensin akan diawasi secara ketat ketika Amerika Serikat memasuki liburan akhir pekan 4 Juli. Harga emas juga dilaporkan sedikit berubah pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Hargaemas di pasar spot sebagian besar tidak berubah, 1.775,06 dolar AS per ounce, pada pukul 17.40 GMT, ketika sebagian besar pasar AS ditutup pada Jumat.
Kontrak emas berjangka paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun tipis 2,70 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.787,30 dolar AS per ounce. Harga emaserjangka naik 10,1 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 1.790,00 dolar AS per ounce pada Kamis, setelah jatuh 20,6 dolar AS atau 1,14 persen menjadi 1.779,90 dolar AS per ounce pada Rabu. "Kebijakan pelonggaran bank sentral dan ketidakpastian seputar gelombang kedua (Covid 19) menopang harga emas," kata Analis Bank of China International, Xiao Fu. Ia menambahkan meskipun ada laporan pekerjaan AS yang positif, lebih banyak data diperlukan untuk menunjukkan ekonomi dengan pijakan kuat.
Emas kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran yang ketat, tetapi tetap di atas 1.750 dolar AS per ounce, kata Xiao Fu.